TAMBRAUW, LEMATA.OR.ID- Enam keret suku Byak di Tambrauw atau yang biasa disebut Biak Karon (Bikar), yakni Keret Mar, Mayor, Mambrasar, Yappen, Mirino dan Keret Paraibabo memiliki nama, bentuk dan makna perahu perang yang berbeda-beda.
Perahu dari enam keret ini merupakan perahu yang digunakan oleh keretnya masing-masing untuk melakukan perang. Posisi depan dan belakang sama. Hal ini untuk mempermudah dalam melakukan perang jika musuh datang.
Ketua Keret Mar Suku Byak di Tambrauw (Bikar), Junus Rumansara mengungkapkan bahwa perahunya bernama Wandow yang digunakan oleh Keret Mar secara turun temurun untuk perang.
“Wandow merupakan perahu perang Keret Mar. Dalam bahasa Byak Wondow artinya turun-temurun. Keret Mar sendiri menduduki wilayah Werur Kabupaten Tambrauw ini sejak abad 17,” ungkapnya kepada wartawan dalam kegiatan lomba perahu lomba dayung tradisional disela-sela pelaksanaan Festival Munara Beba di Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Mengenal Makanan Asli Tambrauw, Isi di Bambu dan Makan Bersama Dalam Keruru
Senada dengan itu, Ketua Keret Mirino Suku Byak Tambrauw (Bikar), Andrias Tommy Mirino mengungkapkan, perahu Keret Mirino adalah Mansuan yang artinya dalam bahasa Byak, yaitu burung laut.
“Dulu orang tua kita kalau berlayar selalu mengikuti arah terbang burung laut,” katanya di tempat yang sama.
Di tempat yang sama, Ketua Keret Mambrasar Suku Byak Tambrauw (Bikar), menyampaikan perahu Keret Mambrasar adalah Marbudi.
“Ini merupakan perahu yang digunakan oleh Keret Mambrasar untuk perang dengan kapasitas secara delapan orang ditambah tua marga, sehingga sebilan orang,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Keret Mayor Suku Byak Tambrauw (Bikar), Frits Elieser Mayor mengatakan, nama perahu Keret Mambrasar adalah Irombe. Ini merupakan perahu perang dari Keret Mayor.
Baca juga: LEMATA Tetapkan Tanggal 20 Januari Sebagai Hari Kebangkitan Masyarakat Adat di Tambrauw
“Perahu ini dikerjakan hampir sekitr 30 sampai 50 orang. Tapi yang fokus sekitar dua sampai tiga orang, tetapi yang lain juga terlibat dalam pembuatan perahu Irombe,” ujarnya.
Makna dibagian atas perahu adalah melambang Korwa atau leluhur Keret Mayor yang sudah mendahului generasi Keret Mayor hingga saat ini.
“Didepan perahu ada laki-laki dan perempuan dibagian belakang. Untuk simbol perempuan, karena kami ada di Pulau Dua di Kabupaten Tambrauw karena adanya moyang perempuan dari Mayor,” ujar Frits.
Tak hanya itu, Ketua Keret Yappen Suku Byak Tambrauw (Bikar) mengatakan, perahu perang Keret Yappen bernama Womok. Nama perahu ini telah diberi nama oleh para leluhur Keret Yappen dan digunakan hingga saat ini.
“Nama Womok ini melambangkan Keret Yappen yang paling akrab dengan keluarga-keluarga. Nama Womok ini berkaitan dengan kehidupan Keret Yappen sejak dahulu dan menjadi motivasi bagi kehidupan orang Yappen,” ujarnya.
Baca juga: Usia Terbentuk, LEMATA Akan Menuliskan Sejarah Pemekaran Kabupaten Tambrauw
Sementara itu, Ketua Keret Paraibabo, Suku Byak Tambrauw (Bikar), Valen Paraibabo mengatakan perahu perang Keret Paraibabo adalah Sowar. Arti dari Sowar adalah walaupun hujan, panas, badai dan guntur, tetap perahu ini keluar untuk berperang.
“Perahu ini dibuat sekitar dua minggu dengan panjang sekitar 8 meter. Makna perahu ini bagi Keret Paraibabo adalah walaupun hujan, panas, badai, perahunya tetap keluar untuk berperang,” ujarnya. (Redaksi).