TAMBRAUW – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Mpur Wot, Thomas Warijo, S.IP melakukan koordinasi dan komunikasi serta membagikan undangan kepada para kepala suku yang ada di wilayah Amberbaken Raya untuk menghadiri kegiatan Musyawarah Adat pembentukan Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (MUSDAT-LEMATA) yang akan berlangsung pada tanggal 18-21 Januari 2023 mendatang.
Menurut Thomas, Para kepala suku yang ada di kampung-kampung di wilayah Amberbaken Raya menyambut positif dan siap menghadiri Musdat-LEMATA.
“Kita siap hadiri Musdat pada tanggal 18-21 Januari 2023 di Fef, ibu kota Kabupaten Tambrauw,” ungkapnya kepada wartawan melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (11/1/2023).
Thomas membatah jika ada isu-isu yang mengatakan bahwa LMA Mpur Wot menolak Musdat-LEMATA sama sekali hoaks (bohong) dan tidak benar. Justru LMA Mpur Wot dan para kepala suku yang selama ini berada di kampung-kampung menyambut positif dan siap menghadiri musdat di Fef.
“Musdat-LEMATA merupakan forum yang teapot bagi tua-tua adat untuk duduk bicara mengenai mereka punya hak dan kepentingan masyarakat adat yang ada di masing-masing suku dan wilayah adat di Kabupaten Tambrauw,” ucapnya.
“Kalau seadanya dari distrik-distrik lain yang mengklaim bahwa LMA Mpur Wot tolak musdat itu tidak benar. Kami tetap ikut,” tegasnya.
Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih ini menyatakan, secara umum masyarakat adat di wilayah Amberbaken Raya atau Suku Mpur Wot memberikan respon positif dan mendukung pelaksanaan Musdat-LEMATA di Fef, Kabupaten Tamrbrauw.
“Semua respon positif. Saat saya tiba bawa undangan dan koordinasi orang tua atau kepala suku di masing-masing suku di wilayah Amberbaken Raya dukung dan mereka siap terlibat aktif dalam pelaksanaan Musdat-LEMATA,” ujar Thomas.
Thomas menghimbau kupada seluruh masyarakat Mpur Wot yang ada di wilayah Amberbaken Raya dan di luar wilayah Amberbaken untuk tidak berkomentar sembarangan, tetapi mari bersama mendukung musyawarah adat yang akan berlangsung di Fef.
“Kepala-kepala suku yang setiap hari dan setiap waktu tinggal bersama-sama masyarakat sampai urus masalah mereka mendukung dan tidak menolak sama sekali. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mendukung hal ini untuk kebangkitan masyarakat adat kedepan,” pungkasnya. (Redaksi).