İstanbul escort bayan sivas escort samsun escort bayan sakarya escort Muğla escort Mersin escort Escort malatya Escort konya Kocaeli Escort Kayseri Escort izmir escort bayan hatay bayan escort antep Escort bayan eskişehir escort bayan erzurum escort bayan elazığ escort diyarbakır escort escort bayan Çanakkale Bursa Escort bayan Balıkesir escort aydın Escort Antalya Escort ankara bayan escort Adana Escort bayan

Kisah Para Siswa Asal Tambrauw Perkenalkan Masakan Tradisional Saat Ujian Praktek di SMA Yokiwa Jayapura

Must read

SENTANI,LEMATA.OR.ID- Para siswa dari Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya yang kini melanjutkan pendidikan di SMA Negeri Kampung Yokiwa, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua memperkenalkan masakan tradisional saat ujian praktek, Jumat (8/3/2024).

Adapun para siswa asal Kabupaten Tambrauw ini adalah Marselino Ajokwapi, Agusto Ronaldo Ayuo Syufi, Kristian Alken Syufi, Yosep Esyah, Aplonia Imelda Syufi dan Martina Ajambuani.                                       

Para siswa ini memasak makan tradisional masyarakat Tambrauw dengan menggunakan bambu. Adapun menu makanan yang dimasak dalam bambu yaitu, ubi jalar (kasbi) dan daging ayam.

Selain itu, para siswa ini terlihat mengenakan baju tradisional masyarakat Kabupaten Tambrauw yakni cawat, manik-manik, kain timur, noken dan aksesoris tradisional lainnya.

Salah satu pelajar asal Tambrauw, Marselino Ajokwapi mengungkapkan bahwa ujian praktek ini ia dan teman-temannya membuat masakan tradisional asal Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.

“Kami masak makanan menggunakan bambu. Kali ini kami masak ubi jalar atau kasbi dengan daging ayam. Biasanya masyarakat kami masak dengan daging rusa, babi dan lain sebagainya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat malam.

Marselino menjelaskan, untuk masak makanan tradisional ini tidak begitu susah. Hal pertama yang harus disiapkan adalah bambu, kemudian menyiapkan bahan makanan, terutama ubi dan daging. Setelah itu dimasukkan ke dalam bambu dan kemudian dibakar di atas api.

“Bambu yang sudah berisi makanan, nanti tinggal di bakar menggunakan api. Setelah dianggap sudah masak, maka tinggal diangkat dan disajikan untuk makan,” jelasnya.

Marselino menyatakan, meskipun melanjutkan pendidikan di daerah lain, tetapi budaya dan kebiasaan yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh para nenek moyang dan orang tua, terutama masak makanan secara tradisional merupakan tradisi yang baik dan akan terus dilanjutkan oleh dirinya dan teman-teman di sekolah.

“Kami rasa ini tradisi yang baik dan harus dipertahankan, sehingga kami memanfaatkan momentum ujian praktek ini memperkenalkan masakan tradisional dari daerah kami, yaitu Kabupaten Tambrauw,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu Pengurus IPMT Jayapura, Yakobus Fatemasah merasa bangga dan senang, sebab adik-adik siswa dari Kabupaten Tambrauw yang berstudi di Kabupaten Jayapura bisa memperkenalkan tradisi memasak tradisional kepada para guru dan siswa lainnya di sekolah tersebut.

Sebagai alumn SMA Negeri Yokiwa, Yakobus merasa terharu, sebab adik-adiknya yang berasal dari Kabupaten Tambrauw bisa menunjukkan budaya dan jati diri dengan memperkenalkan makanan khas Papua yang berasal dari Kabupaten Tambrauw.

“Mencintai budaya adalah jati diri sebagai anak Papua, khususnya ade-ade dari Kabupaten Tambrauw yang kini melanjutkan sekolah di SMA Negeri Yokiwa. Saya bangga dan senang serta terharu,” ucapnya. (Redaksi).

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article