Penulis: Tim Publikasi Lemata
TAMBRAUW, LEMATA.OR.ID- Momentum kedatangan Staf Khusus Presiden Urusan Papua, Vebiola Ohee dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat adat Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya untuk memberikan aspirasi tentang pembangunan di Kabupaten Tambrauw.
Setidaknya ada lima poin penting aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat adat disela-sela pelaksanaan Musyawarah Adat Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (MUSDAT-LEMATA) yang berlangsung di Fef, Kabupaten Tambrauw, Kamis (19/1/2023).
Peryataan sikap ini dibacakan oleh Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Karon Tambrauw, Yulius Mirino. Usai pembacaan aspirasi masyarakat adat, maka aspirasi kemudian diberikan langsung kepada Staf Khusus Presiden Urusan Papua, Vebiola Ohee dan didampingi langsung oleh Ketua Panitia Musdat-LEMATA, Paulinus Baru, ST., M.URP.
Berikut ini adalah lima poin aspirasi masyarakat adat Tambrauw yang diberikan kepada Staf Khusus Presiden Urusan Papua:
- Pemerintah diminta untuk membangun pusat kegiatan masyarakat adat (sekretriat) Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (LEMATA) di Kabupaten Tambrauw.
- Meminta pemerintah melakukan pelepasan status kawasan hutan konservasi di pusat-pusat pemukiman distrik, guna mendukung pembangunan akses jalan yang menghubungkan distrik dan Kampung di Kabupaten Tambrauw.
- Meminta kepada pemerintah untuk membuka akses jalan yang menghubungkan distrik-distrik, seperti Distrik Irires, Distrik Manekar, Distrik Tinggouw, Distrik Kwesepo dan Distrik Kebar Selatan.
- Meminta kepada negara untuk hadir dalam mendukung proses percepatan pembangunan jalan ke ibu kota Distrik Ireres, Distrik Manekar, Distrik Tinggouw, Distrik Tobouw dan Distrik Kwesepo di Kabupaten Tambrauw.
- Mendorong pemerintah untuk mengakui tanah-tanah adat milik masyarakat adat yang ada di Kabupaten Tambrauw.